Sabtu, 30 Mei 2015

Hunting Exotic Waterfall To The Village of Kembes 2

Air terjun " Rokrok " berada di desa Kembes 2, kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa, Sulawesi utara, Indonesia, pada ketinggian 600 m diatas permukaan laut. karena berada di perkebunan rokrok maka warga setempat menyebutnya air terjun " Rokrok ". jarak dari desa Kembes II (tugu tani di pinggir desa) ke lokasi kira2 sekitar 2,5 km jauhnya, kendaraan (mobil, motor) bisa masuk hanya sampai 1,7 km melalui jalan perkebunan yang baru dibuat dari beton (chor) terus jalan kaki kira-kira 700 m mendaki  keatas lalu belok kanan sedikit rata terus turun ke lokasi kira-kira 100 m. berada diatas bukit, tinggi air terjun ini antara 55 - 60 m, bunyi air terjunnya ber-gemericik bukan ber-gemuruh seperti air terjun yang lain sehingga pada jarak2 tertentu nyaris tak terdengar bunyi airnya, kita bebas ber-cakap2 tanpa terganggu oleh bunyi air yang jatuh. tergolong air terjun mata air, airnya bersih dan jernih karena keluar dari beberapa mata air besar yang ada tidak jauh diatas lokasi di tepi hutan  gunung Mahawu, salah satu dari mata air itu adalah mata air panas alamiah yang pernah dicoba oleh warga merebus telur langsung ke lobang mata airnya dan telur masak sempurna. dengan demikian air terjun ini sedikit bercampur dengan air panas alamiah, walaupun ada campuran air panas sedikit airnya tetap dingin tapi tidak dingin sekali. sekitar 125 m diatas air terjun ini juga ada air terjun tapi tingginya hanya sekitar 17 m, dan kira-kira 15 m disamping air terjun ini ada mata air yang keluar dari celah-celah batu di tebing yang curam. original dan alamiah,
sepertinya jarang orang yang mengunjungi lokasi ini, terbiar seperti apa adanya, bangkai-bangkai kayu menumpuk disekitar lokasi tetapi tidak ada sampah plastik. salah satu bangkai kayu yang saya lihat adalah akar kayu yang sudah membusuk tertimbun dengan tanah, maka saya menduga di lokasi ini mungkin pernah terjadi tanah longsor entah 5 atau 6 tahun yang silam dan kayu besar di tebing ikut longsor lalu batangnya di gergaji oleh warga untuk dijadikan papan, dugaan ini diperkuat dengan 3 buah foto yang di upload oleh seseorang di media sosial belum lama ini dan ada foto yang terlihat seperti ada kayu besar beserta akarnya melintang didepan air terjun, mungkin foto lama yang di upload. terus dugaan saya yang kedua adalah di lokasi ini dulunya adalah rata, gundukan tanah bercampur batu yang menonjol didepan air terjun (mungkin) adalah tanah tambun bekas longsor. namun demikian terlepas dari benar atau tidaknya dugaan saya ini, air terjun ini adalah indah mempesona, saya duduk di batu sendirian sambil merenung dalam hati : Betapa indahnya alam ciptaan Tuhan.

















Rabu, 20 Mei 2015

Air Terjun " Kali "

Air terjun kali berada di desa Kali, kecamatan Pineleng, kabupaten Minahasa, Sulawesi utara, Indonesia. salah satu air terjun yang terdekat dengan kota Manado, jarak dari Winangun (manado) ke desa Kali sekitar 6 km, dari desa Kali ke lokasi kira-kira 700 m.  berada pada ketinggian 350 m diatas permukaan laut, tinggi air terjun besar sekitar 50 m, sedangkan yang kecil sekitar 25 m. kiri dan kanan lokasi ter tutupi oleh bukit yang cukup tinggi sehingga matahari hanya nampak dengan jelas pada jam 10.00 pagi sampai jam 14.00 siang.

Untuk akses, walaupun cukup jauh naik-turun berliku-liku tapi bagus, dinas Pariwisata kabupaten Minahasa telah sejak lama membangun infrastruktur seperti jalan setapak dan tangga permanen serta dua shelter (tempat berlindung) di tengah perjalanan dan di lokasi juga fasilitas lainnya. terlihat sudah banyak anak2 tangga yang retak dan rusak oleh sebab faktor usia. bila ingin melihat keseluruhan air terjun ini sampai ke bagian atas harus mendekat ke depan dan rela basah oleh  hujan gerimis yang di timbulkan oleh partikel2 air beterbangan kemana-mana mengikuti arah angin, gemuruh air yang terjun dari ketinggian menerpa permukaan genangan air dibawah terdengar sangat dahsyat karena lokasi ini merupakan lokasi yang tertutup.   
Karena air terjun ini merupakan obyek wisata alam yang identik dengan hutan maka sepanjang perjalanan ke lokasi melewati hutan reboisasi dan hutan konservasi (kebun warga yang dijadikan hutan) yang di dominasi oleh pohon seho (aren) dan pohon rambutan.











Sabtu, 09 Mei 2015

Air Terjun Tincep



Sesuai dengan namanya air terjun Tincep ini berada di desa Tincep, kecamatan Sonder, kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi utara, Indonesia. berada pada ketinggian sekitar 600 m diatas permukaan laut. letaknya di pinggir kampung sebelah barat dekat dengan jalan, dari jalan terlihat dengan jelas air terjun yang berada dibawah karena pohon2 yang menghalangi pandangan ikut terbawa tanah yang longsor setahun yang lalu. bila ingin melihat air terjun ini dari dekat harus melalui jalan setapak yang ada di samping kiri air terjun, masuk melalui tempat gilingan padi disekitar rumah warga lalu turun kebawah kira-kira 100 m. 


Untuk akses ke Tincep bisa melalui Manado, Tomohon, Sonder. lalu ke Tincep, atau dari Amurang, kawangkoan, Sonder, lalu ke Tincep. yang jelas bahwa akses sebenarnya bisa dari mana saja dengan patokan tujuan adalah Sonder, dari sonder ke tincep kira-kira 3 km melalui jalan yang baru saja di aspal hotmix, namun demikian kendaraan trayek reguler di sini belum ada masih menggunakan mobil penumpang darurat, karena sebelumnya infrastruktur jalan diwilayah disini kurang mendapat perhatian pemerintah, tapi sekarang setelah jalan sudah bagus mungkin akan ada trayek regular yang melayani penumpang dari dan ke Tomohon atau ke kawangkoan, saat ini biasanya bagi yang ingin cepat sampai ke Tincep mereka naik ojek dari sonder ke tincep dengan bayaran bervariasi tergantung persetujuan.























Senin, 04 Mei 2015

Trip To TUTUASAN Waterfall


Air terjun "Tutuasan" adalah air terjun exotic yang berada di desa Kauneran (Sonder), kabupaten Minahasa, Sulawesi utara, Indonesia. ada juga yg menyebutnya air terjun "Wakari" terutama dari komunitas pecinta alam di Minahasa. Sumber airnya dari beberapa mata air besar yang berada tidak jauh dari lokasi disebelah atas di kawasan hutan lindung yang sama, jadi air terjun ini bukan air terjun sungai tapi air terjun mata air, airnya bersih dan jernih, karena relatif jauh dari permukiman warga dan berada di kawasan hutan lindung .

Untuk mengunjungi air terjun ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan motor (kalau tidak hujan) dari lapangan di pinggir desa Kauneran ke arah barat sejauh lebih dari 1 km melintasi perkebunan warga, setelah tiba ditepi hutan kemudian turun melalui jalan setapak menuju ke lokasi didalam hutan lindung sejauh kira-kira 400 m, ada tebing yang cukup curam yang akan dilewati namun kemiringan ini masih biasa saja untuk perjalanan setengah petualangan seperti ini.
akan melewati tiga mata air (layak untuk diminum) yang mengalir seperti sungai kecil yang di pasangi talang bambu untuk menyalurkan air. setelah tiba dibawah agak rata disitu ada lokasi perkemahan muda-mudi pecinta alam dibawah pohon yang rimbun di sela2 pohon yang satu dengan pohon yang lainnya. menurut mereka lokasi ini akan dijadikan sebagai basecamp untuk para pecinta alam, beberapa meter sebelah selatan lokasi ini ada mata air cukup besar yang ditalangi dengan bambu yang katanya layak untuk diminum karena memang tidak ada pencemaran airnya keluar langsung dari celah-celah batu di tebing hutan. di lokasi air terjun ini ada batu yang unik yaitu batu berbentuk seperti hati yang terbentuk secara alamiah, yang disebut : Batu Love. saya mengitari batu itu untuk melihat-lihat apakah ada bekas pahatan atau tidak, ternyata benar seperti apa yang warga bilang bahwa batu itu sewaktu ditemukan pertama kali bentuknya memang demikian, luar biasa. banyak anak2 muda yang ber-narsis diatas batu itu karena meyakini bila ber-foto diatas batu itu akan cepat mendapat jodoh atau sepasang kekasih yang ber-foto diatas batu itu diyakini hubungan cinta mereka akan langgeng sampai ke pernikahan, benar atau tidak, entahlah.





Batu Love