|
Danau Tondano di siang hari |
|
Bagian utara danau Tondano |
|
Lokasi bukit Lema' Tandengan |
Danau Tondano adalah danau vulkanik yang merupakan danau terbesar di Sulawesi utara, dan salah satu danau dari tiga danau utama dari 12 danau yang ada di provinsi Sulawesi Utara. Luas danau ini 4.278 ha, secara geografis berada di ujung utara pulau Sulawesi yang berdekatan dengan danau Linow disebelah barat, dekat dengan gunung Soputan disebelah selatan, dekat dgn gunung Mahawu disebelah utara, terletak kira-kira 700 m diatas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian itu membuat iklim danau ini cukup sejuk. danau ini diapit oleh gunung Masarang, gunung Tampusu, gunung Kaweng, gunung Kamintong, bukit Lembean, bukit Makawembeng. Jalan provinsi melingkari danau ini yang menghubungkan kota Tondano, kecamatan Tondano timur, kecamatan Eris, kecamatan Kakas, kecamatan Remboken, dan kecamatan Tondano selatan. Di seputaran danau ada 18 desa yang mengelilingi pinggiran danau, yaitu : desa Touliang oki, Ranomerut, Tandengan, Eris, Watumea, Telap, Toulimembet, Tasuka, Kaweng, Kakas, Tontimomor, Paso, Sinuian, Keima, Remboken, Urongo, Paleloan & Tounsaru, juga ada satu kota kecil : Tondano, terletak diujung utara danau sebagai ibukota kabupaten Minahasa, secara administratif kawasan danau ini masuk wilayah pemda kabupaten Minahasa. Untuk melihat atau memandang keindahan danau sebenarnya bisa dari berbagai tempat disekitarnya namun ada tiga tempat yg ideal, yaitu : Bukit Lema' (lembean maumbi) di bagian timur danau, di tempat itu sekitar 90 % permukaan danau terlihat dgn jelas, berada di kebun warga di wilayah desa Tandengan, punya panorama alam yg menakjubkan, terletak sekitar 200 mtr dari jalan besar. Bukit Paleloan di desa Paleloan di bagian barat danau, berada di kebun warga, di tempat tersebut sekitar 95 % permukaan danau terlihat dgn jelas. Bukit Paralayang di desa Kaweng, meskipun tak semua permukaan danau terlihat namun di tempat tersebut ada view yg mempesona, yakni ; gabungan antara Lakescape & Landscape terutama dibagian selatan danau, bukit tersebut menjadi salah satu tempat favorit bagi para penggemar olahraga paralayang di sulut.
|
Terlihat diantara pohon & bukit |
|
Bagian tengah danau Tondano |
|
Danau Tondano dilihat dari bukit Paralayang, Kaweng |
Danau ini merupakan penghasil ikan air tawar, seperti : ikan Mujair, ikan Mas, Payangka, Nike (payangka kecil2), Pior (kabos/gabus), sepat (mirip gurami tapi ukuran kecil), juga ikan yang keberadaannya telah berkurang secara drastis, yaitu : ikan Nilem, Tawes, dan Gurame.
Pemerintah melalui dinas perikanan telah melepas beberapa jenis ikan baru di danau ini, namun hanya satu jenis ikan yang dapat berkembang biak secara alamiah, yaitu : ikan Betutu (bahasa lokal Manado), disebut juga Dumedaput oleh warga pesisir danau terutama di kecamatan Eris. pemerintah juga melepas benih Lobster air tawar ke danau ini dan cukup berkembang biak secara alami.
|
Perkebunan warga diatas bukit |
Danau Tondano mempunyai beberapa obyek wisata, antara lain : Sumaru Endo di Remboken. bentuknya seperti tanjung di tepi danau, dilengkapi fasilitas permainan air, penginapan, dan mempunyai kolam renang yang unik, yaitu "kolam air panas alamiah" yang berada di-tengah2 tanjung tersebut, resort Lembah Pinus di Touliang oki, goa jepang di Tasuka, dermaga peninggalan jepang (perang dunia kedua) di Tasuka, & benteng Moraya di Roong, Tondano. Obyek wisata alam : 2 lokasi air terjun di desa (kel) Tonsea lama & pulau Likri di Tandengan. Obyek wisata sejarah : Goa Jepang di Tonsea lama ditepi jalan raya. Wisata kuliner : deretan Rumah Makan & Restoran di perempatan jln Boulevard Tondano, di Togela yg berada di jln raya antara Roong (pom bensin) & Tounsaru, ditepi danau (restoran terapung) di Paleloan. Terdapat beberapa tempat "pemandian air panas alami" berupa kamar mandi atau bak mandi di desa Koya, Tataaran & Paso, serta beberapa kolam renang, diantaranya : kolam renang campur air panas alami (kaleongku) di Rinegetan atas, Tondano.
|
Tongkeina, Tandengan |
Akses ke danau, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua & roda empat dari kota Manado (ibukota Sulawesi utara) via Tomohon, bisa juga via Kembes, lama perjalanan antara 1 hingga 1,5 jam tergantung dari kendaraan yg digunakan & keadaan serta si pengendara, juga bisa dengan menumpang bis umum di terminal Pinasungkulan, Karombasan, dengan trayek reguler Manado-Tondano & berhenti di terminal Tondano, atau bisa juga menyewa taxi yang lalu lalang di jalan2 besar Manado, akses yang lain bisa dari berbagai arah misalnya dari Kota Bitung, Airmadidi, dan Amurang.
|
Ombak di pagi hari |
Danau ini boleh dikata sangat penting keberadaannya di Minahasa dan Sulawesi utara, karena sumber daya air daripada danau ini mengalir ke Manado melalui Sungai Tondano dijadikan sebagai sumber air bersih olahan (melalui tahapan prosesing) oleh PDAM Manado untuk kebutuhan sebagian masyarakat kota Manado, sedangkan tiga air terjun besar yg berada di Teberan Toudano (sungai tondano) sudah sejak lama dijadikan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) 1 unit di Tonsea lama & 2 unit di Tanggari.
|
Ujung selatan danau tondano, highlights : desa Kaweng & Kakas |
yang menerangi sebagian besar Minahasa raya dan kota Manado, dan juga danau ini sebagai sumber mata pencaharian masyarakat disekitarnya terutama nelayan dan juga para pengusaha jaring tancap / apung & pengusaha restoran, dll. danau ini juga sebagai sumber pemenuhan gizi masyarakat Minahasa khususnya dan sebagian masyarakat kota Manado dan kota Bitung karena bukan hanya ikan hasil tangkapan nelayan yang dijual di pasar tetapi juga ikan hasil budidaya jaring tancap, jaring apung dan keramba disekitar danau atau ditepi danau. Danau ini mempunyai sebuah pulau kecil yang bernama : Likri, terletak di sebelah timur yang jaraknya dengan daratan sekitar 600 m berada diantara desa Tandengan dan Eris. saking kecilnya pulau ini sehingga ada orang yang mengatakan bahwa pulau ini kelihatan dari jauh seperti sekumpulan rumput yang terapung di permukaan danau. juga ada pulau mini, pulau Lembet, yang ada di desa Toulimembet, jarak dari daratan hanya beberapa puluh meter saja. infrastruktur jalan yang mengelilingi danau ini sejak dari dulu sudah bagus yang membuat semua jenis kendaraan bisa melaluinya dengan aman. Di desa Paleloan dan Urongo di tepi danau ada beberapa restoran yang menyediakan berbagai menu yang lezat khas Minahasa, juga ada Hotel & Homestay atau tempat penginapan bila ingin menginap, udaranya yang sejuk nan segar di tambah dengan pemandangan alam yang indah serta budaya masyarakatnya yang ramah menjadikan danau ini layak untuk di kunjungi.
|
Sebuah perahu Katinting melintas disamping restoran terapung, di desa Paleloan |
|
|
|
|
|
|
|
|